Embrio dan Ekosistem
Embrio adalah ilmu yang mempelajari saling ketergantungan antara makhluk hidup dengan makhluk hidup lain dan dengan benda tak hidup di lingkungannya.
Komponen
Komponen penyusun ekosistem adalah : komponen abiotik (udara, air, cahaya, pH, kelembapan, salinitas, tanah, mineral), dan komponen biotik (produser, konsumer, pengurai). Konsumer dapat dibedakan menjadi : konsumer tingkat I, konsumer tingkat II, konsumer tingkat III, dan konsumer tingkat IV (karnivor puncak).
Predator adalah konsumer pemangsa hewan lain; biasanya predator menghabiskan tubuh hewan yang dimangsa. Parasit adalah organisme yang hidup menumpang pada organisme lain dan merugikan organisme yang ditumpanginya.
Detritivor adalah hewan pemakan sisa-sisa tumbuhan dan hancuran hewan. Scavanger adalah hewan pemangsa bangkai. Populasi adalah interaksi antar individu di dalam satu spesies pada suatu areal tertentu.
Komonitas
Komunitas adalah interaksi antar populasi di dalam suatu areal tertentu. Interaksi antara komunitas dengan komponen abiotik membentuk ekosistem. Lapisan bumi yang dihuni oleh makhluk hidup yang berinteraksi dengan lingkungannya disebut biosfer/ekosfer. Di dalam biosfer terjadi interaksi antar ekosistem.
Suksesi
Suksesi adalah pergantian dominasi dair komunitas perintis menuju komunitas klimaks. Suksesi dibedakan menjadi suksesi primer dan suksesi sekunder. Suksesi primer diawali dari komunitas perintis di lingkungan batuan. Suksesi sekunder diawali dari komunitas lanjutan di lingkungan bekas ekosistem yang rusak.
Ekosistem
Ekosistem dibedakan menjadi ekosistem darat, air, dan buatan. Ekosistem darat dibedakan menjadi ekosistem alami dan ekosistem suksesi. Ekosistem air dibedakan menjadi ekosistem air tawar (lentik dan lotik) serta ekosistem laut. ekosistem buatan adalah ekosistem yang dibuat atau dibina manusia. Contoh pemukiman, pertanian, perkotaan, perkebunan, tambak, industri, hutan tanaman.
Sistem lingkungan atau ekosistem memiliki daya lenting lingkungan dan daya dukung lingkungan, untuk menuju ke keseimbangan lingkungan. Karena perkembangan IPTEK, populasi manusia terus bertambah dan industrialisasi terus berkembang. Akibatnya terjadi perusakan lingkungan, pencemaran industri, pencemaran limbah manusia, muncul bahan sintetik. Dampaknya terjadi kerusakan lingkungan dan pencemaran. Permasalahan lingkungan yang pokok adalah kerusakan lingkungan dan pencemaran. Penyebabnya adalah perkembangan populasi manusia dan IPTEK.
Terjadinya di tingkat lokal, regional, nasional, dan global. Pencemaran timbul akibat kegiatan (aktivitas) manusia. Pencemaran tidak dapat dicegah, tetapi dapat dikendalikan. Bahan pencemar (polutan) dapat bergerak ke mana-mana, mengikuti rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan daur biogeokimia. Macam pencemaran : pencemaran udara, pencemaran air, pencemaran tanah, kebisingan, pencemaran biologis, pencemaran radioaktif, dan sebagainya. Sumber pencemaran : limbah pertanian, limbah rumah tangga, limbah industri, serta perbuatan-perbuatan yang merugikan lingkungan. Dmapak dari pencemaran lingkungan : punahnya spesies, peledakan hama dan penyakit, keseimbangan lingkungan terganggu, kesuburan tanah berkurang, muncul keracunan dan penyebaran penyakit, muncul permasalahan global yaitu efek rumah kaca dan pembentukan lubang ozon.
Melalui rantai makanan dan jaring-jaring makanan, bahan pencemar dapat menyebar ke lingkungan. Melalui tubuh makhluk hidup, bahan pencemar dapat mengalami pemekatan hayati. Dampak dari intensifikasi pertanian yaitu :